Kamis, 31 Desember 2009

Doa yang Dijawab

Baca Lukas 1:5-25
Ayat 5-7
Alkitab mencatat bahwa Zakharia dan Elisabet hidup benar di hadapan Tuhan dan menuruti segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Mereka orang baik dan cinta Tuhan, tetapi mereka tidak mempunyai anak sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjud umurnya.

Kadang-kadang kita bertanya-tanya dalam hati:
  • Mengapa hal-hal buruk bisa terjadi pada orang baik ?
  • Mengapa ada orang yang sudah sungguh-sungguh di dalam Tuhan, tetapi seolah-olah hidupnya menderita ?
  • Mengapa sekalipun kita sudah melayani Tuhan tetapi doa kita belum juga dijawab oleh Tuhan ?
Ayat 8-10
Ternyata sekalipun mereka sudah lanjut usia dan doanya belum dijawab oleh Tuhan, MEREKA TETAP MELAYANI TUHAN

Ayat 11-13
Dari jawaban malaikat itu, kita bisa tahu bahwa ternyata Zakharia masih tetap berdoa untuk mempunyai anak. Ia tidak menjadi putus asa dan berhenti berdoa! Ia tidak kendur dalam doanya! Ia tidak peduli apakah secara manusia mereka masih bisa punya anak atau tidak!

Baca Yakobus 5:16-18
Yang penting ulet berdoa! Yang penting rajin dan tekun bekerja dalam roh! Pastikan minimal 1 jam tiap hari Anda alokasikan untuk bekerja dalam roh. Jadilah orang yang rajin berdoa, dan Anda akan melihat kuasa Tuhan dinyatakan secara luar biasa.

Ayat 14-25
Perhatikan baik-baik: Tuhan punya rencana dalam jawaban doanya!
Anak yang diberikan Tuhan kepada Zakharia dan Elisabet tidak diberikan hanya untuk memuaskan keinginan manusia mereka saja. Anak yang diberikan Tuhan kepada Zakharia dan Elisabet akan dipakai Tuhan untuk membawa kemuliaan bagi Tuhan.

Itu sebabnya ketika Anda berdoa, pastikan jawaban doa yang Anda minta dari Tuhan tidak sekedar menjawab keinginan Anda sendiri. Pastikan kalau jawaban doa itu Anda terima, Anda akan memakainya untuk hotmat dan kemuliaan nama Tuhan

Yakobus 4:2-3
INILAH RAHASIA DOA YANG DIJAWAB OLEH TUHAN -- naikkan permohonan doa yang membawa kemuliaan bagi nama Tuhan.


Dikutip dari Sentuhan Kasih terbitan Gereja Keluarga Allah Yogyakarta

Selasa, 08 September 2009

Kaya Raya, Bahagia, Masuk Surga - MAU ? #1

Lukas 16:19-23 !!!
Di dalam kisah yang baru saja kita baca ini, ada 3 pribadi yang menggambarkan kehidupan orang-orang di sekeliling kita:
ORANG KAYA adalah gambaran orang-orang yang punya banyak uang, tapi sayang tidak masuk Surga.
Alkitab mencatat bahwa dia berpakaian jubah ungu dan kain halus, setiap hari bersukarian dalam kemewahan SAYANGNYA CUMAN SATU: TIDAK MASUK SURGA !!!

LAZARUS adalah gambaran orang-orang yang bisa masuk Surga, tapi sayangnya sewaktu di dunia, hidup miskin.
Alkitab mencatat bahwa sewaktu dia meninggal, dia duduk di pangkuan Abraham, dan berbahagia di Surga. Akan tetapi sayangnya sewaktu hidup di dunia ini, dia sangat miskin, badannya penuh borok, dan tidak punya makanan. Tapi minimal penghiburannya adalah suatu saat nanti dipanggil Tuhan, maka dia bisa masuk Surga. Ini masih jauh lebih baik daripada orang kaya yang tidak bisa masuk Surga tadi. Ini adalah BATAS MINIMAL yang harus kita capai - MASUK SURGA. Akan tetapi ternyata ada pribadi ketiga yang dicatat dalam kisah tersebut, yaitu Abraham.

ABRAHAM, Abraham masuk Surga tidak? Jelas! Dalam kisah yang kita baca tadi, Abraham ada di Surga. Sewaktu di dunia Abraham kaya atau tidak? Kejadian 13:2. JADI ABRAHAM ADALAH GAMBARAN ORANG YANG HIDUPNYA KAYA RAYA, BAHAGIA, MASUK SURGA. MENGAPA TUHAN INGIN KITA SEPERTI ABRAHHAM YANG KAYA RAYA, BAHAGIA, DAN MASUK SURGA?

Kita tidak diberkati sama seperti orang dunia yang hanya dipergunakan untuk memuaskan keinginan kita sendiri, apalagi melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Akan tetapi ketika Tuhan mencurahkan berkat-berkatNya atas kita, artinya TUHAN MAU SUPAYA: KITA MENJADI BERKAT, KITA MENGGUNAKAN BERKAT TERSEBUT UNTUK MENYELAMATKAN JIWA-JIWA, DAN MEMPERLUAS KERAJAAN ALLAH DI MUKA BUMI SUPAYA UPAH KITA BESAR DI SURGA DAN DI BUMI. Yesaya 60:4-6

BAGAIMANA CARANYA SUPAYA KITA BISA KAYA?
Ulangan 8:18 Ternyata ada yang namanya: KEKUATAN UNTUK MEMPEROLEH KEKAYAAN. Apa yang dimaksudkan dengan KEKUATAN? Bagaimana caranya kita bisa memiliki kekuatan yang besar untuk memperoleh kekayaan?
Pengkhotbah 7:19 Hikmat memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan dari pada sepuluh penguasa dalam kota.

Kalau kita memperoleh HIKMAT KEKAYAAN, maka kita akan MEMPUNYAI LEBIH BANYAK KEKUATAN DARIPADA 10 BESAR ORANG TERKAYA DI KOTA INI. Kalau kita memperoleh HIKMAT KEKAYAAN yang daripada Tuhan, maka kita akan menjadi seperti Abraham yang kaya raya, bahagia, dan masuk Surga.

HIKMAT KEKAYAAN:
1. MILIKI PENGELUARAN YANG BERKUALITAS. 3 Tingkat pengeluaran:
Pengeluaran KONSUMTIF: Pengeluaran yang MENGURANGI pemasukan.
Pengeluaran NETRAL: Pengeluaran yang TIDAK MENGURANGI pemasukan, tapi juga TIDAK MENAMBAH pemasukan.
Pengeluaran PRODUKTIF: Pengeluaran yang bisa MENAMBAH penghasilan bulanan semakin besar.

MILIKILAH PENGELUARAN YANG BERKUALITAS DAN PRODUKTIF, INILAH HIKMAT KEKAYAAN ITU, INILAH YANG AKAN MEMBUAT KITA MEMPUNYAI KEKUATAN YANG LEBIH BESAR UNTUK MEMPEROLEH KEKAYAAN. HASILNYA ADALAH PELIPATGANDAAN 100 KALI LIPAT, KITA AKAN MENJADI KAYA, BAHKAN KIAN LAMA KIAN KAYA, DAN MENJADI SANGAT KAYA



Dikutip dari Khotbah Gereja Keluarga Allah Yogyakarta.

Minggu, 26 April 2009

Berpacu Dalam Kegerakan

Kita akan belajar pentingnya selalu ada dalam kegerakan, dan tidak pernah membiarkan kita dalam kemandekan. Kita akan belajar bagaimana bergerak, berpacu dalam kegerakan, dan menikmati kegerakan. Sebuah survai mengatakan bahwa orang yang hidupnya penuh dengan dinamika kegerakan adalah orang yang akan mempunyai kepuasan terbesar dalam hidupnya. Sebaliknya, orang yang hidupnya mengalami kemandekan, sukar untuk merasakan kepuasan hidup.

Kali ini kita akan belajar tentang aliran kegerakan ini dari mengamati perbedaan antara Danau Galilea dan Laut Mati.

Danau Galilea
Danau Galilea adalah danau air tawar terbesar di Israel dengan luas sekitar 53 km dengan kedalaman 209 m. Air hangat Danau Galilea memiliki banyak flora dan fauna. Artinya Danau Galilea memiliki dinamika kehidupan yang sangat luar biasa.

Laut Mati
Laut Mati ialah danau yang membujur di daerah antara Israel, Daetar Otoritas Palestina dan Yordania. Di 417,5 m di bawah permukaan laut, merupakan titik terendah di permukaan bumi. Kadar garamnya mencapai 24-26 %, tiga kali lebih banyak dari samudera pada umumnya. Di dalam Laut Mati tidak mungkin ada kehidupan organis. Ikan yang terbawa ke dalamnya, langsung mati. Itu tadi perbedannya! Bagaimana dengan persamaannya?

Perasamaanya adalah Danau Galilea dan Laut Mati mendapat air dari sumber yang sama yaitu sungai Yordan. Apa yang menjadikan perbedaan?

Aliran Air Danau Galilea senantiasa BERGERAK.
Danau Galilea menerima aliran air ini pada bagian utaranya, tapi juga mengeluarkan aliran air ini pada bagian selatannya. Artinya aliran air Sungai Yordan di Danau Galilea ini sangat dinamis, terus bergerak, dan tiak pernah berhenti. Inilah yang saya sebut BERPACU DALAM KEGERAKAN. Dan ternyata hasilnya sangat larbiasa. Aliran air yang terus bergerak ini menciptakan suatu situasi di mana dinamika kehidupan begitu luar biasa sehingga tempat itu menjadi tempat yang subur dan berbagai macam mahluk hidup bisa berkembang biak di sana. Ada pertumbuhan, ada perkembangan, dan ada kemajuan yang luar biasa.

Aliran Air Laut Mati mengalami KEMANDEKAN
Laut Mati adalah perhentian terakhir dari aliran air Sungai Yordan tersebut. Setelah aliran air ini masuk ke dalam Laut Mati, aliran air ini tidak lagi bergerak, tidak lagi dinamis, ia berhenti dan mandek sampai di situ saja. Inilah yang saya sebut sebagai KEMANDEKAN atau KEMACETAN. Dan ternyata akibatnya juga sangat parah: segala sesuatu yang berhenti untuk bergerak akan mengalami kematian. Karena aliran air sungai Yordan di Laut Mati mengalami kemandekan. Karena aliran air Sungai ordan di Laut Mati mengalami kemandekan, maka Laut Mati menjadi tempat yang benar-benar mati sehingga hampir tidak ada kehidupan yang bisa berkembang biak di sana. Dalam kemandekan, yang ada hanyalah kematian, kemunduran, dan kelesuan.

Pertanyaan besarnya adalah yang manakah hidup kita? Yang manakah yang paling cocok menggambarkan situasi dan keadaan kita? Danau Galilea atau Laut Mati?

Rabu, 11 Februari 2009

Hidup Bergaul dengan Allah

Wicked men obey from fear, good men from love - Orang jahat taat karena takut, orang baik taat karena kasih.
Aristoteles

Kalimat di atas menegaskan, jika kita memang mengasihi Tuhan, kita akan menaati Dia dan kehendak-Nya. Bahkah tidak mustahil kita pun dapat berjalan bersama-Nya seperti Henokh. "... dan Henokh hidup bergaul dengan Allah..." (Kej 5 : 22)
Hidup bergaul dengan Allah ?
Cukupkah dengan berdoa minimal satu jam setiap hari dan membaca Alkitab lima pasal setiap hari? Saya sering berpikir, apa yang dilakukan Henokh sehingga ia tercatat sebagai 'orang yang hidup bergaul dengan Allah'?

Hidup bergaul dengan Allah berarti tidak ada perasaan takut dalam hati. Saat usia 10 tahun, saya pernah menyembunyikan nilai ulangan agama yang jelek. Hal itu membuat saya selalu takut jika bertemu dengan ayah. Sampai suatu malam, saya menghampiri ayah, menangis dan menunjukkan hasil ulangan agama yang jelek. Sungguh di luar dugaan, ayah saya hanya tersenyum dan berkata, "belum terlambat, kamu masih mempunyai waktu untuk belajar lagi. Ayah yakin nilai kamu pasti sepuluh saat ujian akhir, belajarlah!" Sejak malam itu,saya merasakan kembali hubungan yang indah dengan ayah saya. Begitu pun dengan Henokh, perasaan takut dan ingin menyembunyikan diri dari hadapan Allah pasti tidak ada di dalam hatinya. "Karena imannya...Sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah (Ibrani 11:5)".

Hidup bergaul dengan Allah adalah hidup yang sudah diperdamaikan. Melalui darah-Nya yang kudus, Tuhan Yesus telah memperdamaikan kita dengan Allah. Tuhan menjadi Gembala kita dan kita menjadi domba-Nya. Kita adalah milik Allah dan Allah adalah milik kita. Hati kita dengan Tuhan bersatu dan kita pun dapat berjalan terpadu dengan-Nya.

Hidup bergaul dengan Allah artinya mempunyai kerinduan menjadi serupa dengan Allah. Adam dan Hawa yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah bergaul dengan Tuhan di taman Eden. Namun kemuliaan itu hilang karena dosa. Saat kita lahir baru, kita diperdamaikan kembali dengan Allah. Kita diterima menjadi anak-anak-Nya dan bertumbuh menjadi seupa dengan-Nya sehingga dunia melihat Allah dalam kehidupan kita.

Bagaimana dapat hidup bergaul dengan Allah? Hanya anak Allah yang dapat hidup bergaul dengan Allah. Jika kita masih hidup dalam dosa, kita adalah musuh Allah yang hidup dalam ketakutan dan tidak dapat hidup bergaul dengan Allah. Hanya orang yang mengikuti petungjuk firman Tuhan yang dapat hidup bergaul dengan Tuhan. Melalui firman-Nya kita menerima makanan rohani yang memberi pertumbuhan dan memimpin kita pada kehidupan yang berkenan di hati-Nya. David T. Wallace menulis, "Firman Tuhan bagaikan cermin yang menunjukkan siapa kita sebenarnya. Firman Tuhan seperti peta yang menunjukkan arah ke mana kita harus pergi. Firman Tuhan seperti sebuah gambar yang melukiskan siapakah Allah kita".

Sebuah pepatah dunia mengatakan "Tak kenal maka tak sayang". Pengenalan akan Allah menimbulkan perasaan hormat dan kasih kepada-Nya. Dengan selalu membaca firman-Nya dan berdoa kita dapat meningkatkan pergaulan kita dengan-Nya. Sehingga sama seperti Henokh, kita pun dapat hidup bergaul dengan Allah serta menikmati hubungan yang indah dengan-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati


- Dikutip dari Sentuhan Kasih Gereja Keluarga Allah Yogyakarta Edisi 08 Februari 2009 -