Rabu, 11 Februari 2009

Hidup Bergaul dengan Allah

Wicked men obey from fear, good men from love - Orang jahat taat karena takut, orang baik taat karena kasih.
Aristoteles

Kalimat di atas menegaskan, jika kita memang mengasihi Tuhan, kita akan menaati Dia dan kehendak-Nya. Bahkah tidak mustahil kita pun dapat berjalan bersama-Nya seperti Henokh. "... dan Henokh hidup bergaul dengan Allah..." (Kej 5 : 22)
Hidup bergaul dengan Allah ?
Cukupkah dengan berdoa minimal satu jam setiap hari dan membaca Alkitab lima pasal setiap hari? Saya sering berpikir, apa yang dilakukan Henokh sehingga ia tercatat sebagai 'orang yang hidup bergaul dengan Allah'?

Hidup bergaul dengan Allah berarti tidak ada perasaan takut dalam hati. Saat usia 10 tahun, saya pernah menyembunyikan nilai ulangan agama yang jelek. Hal itu membuat saya selalu takut jika bertemu dengan ayah. Sampai suatu malam, saya menghampiri ayah, menangis dan menunjukkan hasil ulangan agama yang jelek. Sungguh di luar dugaan, ayah saya hanya tersenyum dan berkata, "belum terlambat, kamu masih mempunyai waktu untuk belajar lagi. Ayah yakin nilai kamu pasti sepuluh saat ujian akhir, belajarlah!" Sejak malam itu,saya merasakan kembali hubungan yang indah dengan ayah saya. Begitu pun dengan Henokh, perasaan takut dan ingin menyembunyikan diri dari hadapan Allah pasti tidak ada di dalam hatinya. "Karena imannya...Sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah (Ibrani 11:5)".

Hidup bergaul dengan Allah adalah hidup yang sudah diperdamaikan. Melalui darah-Nya yang kudus, Tuhan Yesus telah memperdamaikan kita dengan Allah. Tuhan menjadi Gembala kita dan kita menjadi domba-Nya. Kita adalah milik Allah dan Allah adalah milik kita. Hati kita dengan Tuhan bersatu dan kita pun dapat berjalan terpadu dengan-Nya.

Hidup bergaul dengan Allah artinya mempunyai kerinduan menjadi serupa dengan Allah. Adam dan Hawa yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah bergaul dengan Tuhan di taman Eden. Namun kemuliaan itu hilang karena dosa. Saat kita lahir baru, kita diperdamaikan kembali dengan Allah. Kita diterima menjadi anak-anak-Nya dan bertumbuh menjadi seupa dengan-Nya sehingga dunia melihat Allah dalam kehidupan kita.

Bagaimana dapat hidup bergaul dengan Allah? Hanya anak Allah yang dapat hidup bergaul dengan Allah. Jika kita masih hidup dalam dosa, kita adalah musuh Allah yang hidup dalam ketakutan dan tidak dapat hidup bergaul dengan Allah. Hanya orang yang mengikuti petungjuk firman Tuhan yang dapat hidup bergaul dengan Tuhan. Melalui firman-Nya kita menerima makanan rohani yang memberi pertumbuhan dan memimpin kita pada kehidupan yang berkenan di hati-Nya. David T. Wallace menulis, "Firman Tuhan bagaikan cermin yang menunjukkan siapa kita sebenarnya. Firman Tuhan seperti peta yang menunjukkan arah ke mana kita harus pergi. Firman Tuhan seperti sebuah gambar yang melukiskan siapakah Allah kita".

Sebuah pepatah dunia mengatakan "Tak kenal maka tak sayang". Pengenalan akan Allah menimbulkan perasaan hormat dan kasih kepada-Nya. Dengan selalu membaca firman-Nya dan berdoa kita dapat meningkatkan pergaulan kita dengan-Nya. Sehingga sama seperti Henokh, kita pun dapat hidup bergaul dengan Allah serta menikmati hubungan yang indah dengan-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati


- Dikutip dari Sentuhan Kasih Gereja Keluarga Allah Yogyakarta Edisi 08 Februari 2009 -